Only You
Chapter 2
Seketika Icchi
meneteskan air matanya. aku memegang tangannya. Dan lalu berkata, “Icchi,
jangan seperti itu. Jangan cepat menangis. Miko nanti sedih kalau Icchi seperti
itu terus. Icchi harus kuat,”
Icchi lalu mengusap air matanya dan menganguk lalu berkata kalau dia akan
menjadi anak yang kuat. Sebenarnya aku sangat sedih mengingat Icchi harus
sendirian tanpaku.
***
Hari begitu cepat berlalu. Hingga persiapanku pindah rumah
hampir selesai. setiap hari aku selalu terpikir bayang-banyak akan ketakukan
Icchi menghadapi anak-anak nakal itu.
Pagi ini adalah hari libur. Aku mengajak Icchi dan Ran (teman
baikku selain Icchi) pergi ke teman tempat kami biasa bermain dan berkumpul.
Aku mengajak mereka kemari karena sebagai tanda perpisahanku kepada mereka.
Setelah agak siang dan kami sudah selesai bermain, aku menarik
tangan Ran dan menyuruh Icchi menunggu sebentar.
Sampai di belakang pohon besar di tengah taman, aku berkata
beberapa hal kepada Ran.
"Ran, aku ingin mulai sekarang kamu yang menjaga Icchi dari
Kenta dan teman-temannya. Kamu tahu kan, aku akan pergi, jadi aku tidak bisa
menjaga Icchi lagi. Aku benar-benar memohon. Tolong temani Icchi sampai Icchi
benar-benar berani sendiri," kataku.
"Miko, semua ini... Kamu tahu kan kalau aku tak seberani kamu?"
tolak Ran.
"Ran, aku mohon. setidaknya aku tahu kamulah yang paling baik
menjaga Icchi," kataku.
"Baiklah kalau begitu. Serahkan Icchi padaku," kata Ran
sambil tersenyum dan kamipun kembali menemui Icchi.
"Oi, Ran, Miko! Kalian tadi sedang apa?" tanya Icchi.
Aku dan Ran-pun hanya tersenyum dan kami pulang bersama.
Setelah hampir sampa rumah, aku menyuruh Icchi pulang sendiri ke
rumahnya. aku berkata kalau aku harus membeli sesuatu di toko sebelaah. aku
langsung berlari meninggalkannya dan menuju rumah Kenta.
"kenta, aku mohon. Setelah aku pindah sekolah jangan ganggu
Icchi,"kataku memohon kepada Kenta setelah sampai dirumahnya. Kenta lalu
tiba-tiba memelukku.
#CONTINUE..............
Tungguin
chapter selanjutnya ya......
~Hana~
0 komentar:
Posting Komentar